Jumat, 30 September 2011

Diet Efektif dan Efisien

Tulisan ini saya post karena pengalaman dari kakak saya. Pada waktu itu, saya diminta membantunya untuk berdiet, karena perusahaan tempat dia bekerja mengharuskan karyawannya memiliki berat badan yang ideal. Berikut ini menu diet cepat yang saya berikan kepada kakak saya.

MENU DIET 13 HARI
PANTANGAN : GARAM (ASIN)
SYARAT :
1. Satu hari minum 8 gelas besar air putih (jangan air es), kurang lebih 2 liter air putih
2. Daging bistik digoreng dalam Danish Butter/Minyak Jagung/Butter unsalted (tawar)
3. Sayuran biasanya 1 ikat bayam, jangan direbus terlalu lama (tanpa garam), dan selada dimakan mentah
4. Makan malam terakhir pk. 18:00
5. Air putih dapat diminum setiap jam
6. Sebaiknya tinggal di rumah karena kita buang air kecil bisa mencapai 8x sehari
7. Buang air besar jarang sekali karena hampir semua makanan diserap oleh tubuh
8. Diet ini hanya menghilangkan lemak, jangan takut ada efek sampingan

KEUNTUNGAN :
1. Diet ini jika diikuti betul-betul (tidak menyimpang sedikitpun), akan menurunkan berat badan anda 7-8 kg
2. Diet ini telah diselidiki bahwa keadaan kimia di dalam tubuh semakin baik, sehingga tidak ada kemungkinan untuk bisa menjadi gemuk lagi
3. Asalkan setelah hari ke-14, makannya secara normal kembali (tidak berlebih-lebihan)
4. Diet ini cukup dilakukan sekali dalam setahun

YANG PERLU DIPERHATIKAN :
Apabila lupa, tiba-tiba makan sesuatu yang menyimpang dari diet ini, misalnya hari ke-4 atau misalnya sudah hampir selesai (hari ke-12), diet ini harus diulang lagi dari hari pertama. Sebab nantinya walaupun berat badan kita turun, tetapi kemungkinan untuk bisa gemuk lagi akan terjadi dengan adanya penyimpangan tersebut.

Hari ke-1 dan ke-8 :
Pagi : 1 cangkir kopi/teh dengan 1 sendok gula equal
Siang : 2 butir telur rebus matang + 1 ikat bayam direbus sebentar + 1 buah
tomat segar
Malam : 100 gr daging bistik goreng + slada diberi jeruk citrun/jeruk nipis

Hari ke-2 dan ke-9 :
Pagi : 1 cangkir kopi/teh dengan 1 sendok gula equal
Siang : 60 gr bistik goreng + slada + 1 buah segar
(jeruk/semangka/ belimbing/ jambu raksasa)
Malam : 120 gr ayam kukus + 1 gelas susu nonfat tanpa gula

Hari ke-3 dan ke-10 :
Pagi : 1 cangkir kopi/teh + 1 sendok gula equal + 1 potong roti tawar bakar
Siang : 2 butir telur rebus + 1 buah tomat + 1 buah segar + 1 ikat
bayam/kangkung
Malam : 120 gr ayam kukus + slada yang ditaburi jeruk citrun/nipis

Hari ke-4 dan ke-11 :
Pagi : 1 cangkir kopi/teh + 1 sendok gula equal + 1 potong roti tawar bakar
Siang : 1 telur rebus + 1 wortel (rebus sebentar) + 1 potong keju non fat
Malam : 1 mangkok penuh pepaya ditaburi jeruk citrun/nipis + 1 gelas susu non
fat tanpa gula

Hari ke-5 dan ke-12 :
Pagi : 1 wortel besar mentah diparut kasar ditaburi jeruk nipis
Siang : 120 gr ayam kukus dengan sedikit saus mentega yang tidak asin
Malam : 60 gr bistik goreng (minyak jagung) + selada mentah + bayam direbus sebentar

Hari ke-6 dan ke-13
Pagi : 1 cangkir kopi/teh tanda gula + 1 potong roti tawar bakar
Siang : 120 gr ayam kukus + selada yang ditaburi jeruk nipis
Malam : 2 telur rebus + 1 wortel besar mentah parut ditaburi jeruk nipis

Hari ke-7
Pagi : 1 cangkir kopi/teh tanpa gula equal
Siang : 60 gr bistik goreng + 1 buah segar
Malam : Dilarang Makan

Bahaya Terlalu Sering Menggunakan Headset

Terlalu sering menggunakan atau terlalu memaksa pemakaian headset akan menyebabkan kerusakan gangguan pendengaran atau penurunan fungsi pendengaran [tuli, budeg dll.]. Apalagi biasanya earphone/headset digunakan dengan diset sekeras-kerasnya untuk "melawan" noise dari luar yang biasanya kita gunakan di tempat-tempat ramai/ bising. Ini sangat beresiko tinggi.

Ketulian sudah dapat menyerang orang semakin dini. Awal-awalnya telinga yang sering menggunakan earphone tidak terasa apa-apa, tapi ketika hendak mencabut earphone, telinga terasa panas dan berdengung hebat.

Itu terjadi akibat kelelahan koklea [rumah siput], yang berperan penting dalam proses pendengaran. Kelelahan koklea yang terjadi terus-menerus dan tak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan pendengaran menetap.

Untuk orang dengan pendengaran normal, audiogram terletak antara nol dan 20 desibel. Di atas angka itu, artinya kondisi telinga sudah tidak beres.

Hanya dapat diobati dengan terapi hiperbalik [memberi obat-obatan khusus] agar tingkat ketuliannya berkurang, tapi tak sembuh. Sebab, yang rusak adalah sel rambut pada organ telinga bagian dalam yang berfungsi menangkap rangsangan atau frekuensi suara. Bila bagian ini sudah terganggu dan rusak, tak akan bisa kembali normal.

Badan Kesehatan Dunia [WHO], Sound Hearing 2030 juga sudah memprogram untuk mengurangi kasus gangguan pendengaran dan ketulian hingga 50 persen pada 2015, dan 90 persen dalam 15 tahun berikutnya. Masalah utamanya adalah gaya hidup yang salah seperti kebiasaan penggunaan earphone.

Selain itu, jangan menggunakannya saat menyetir atau di jalan raya yang berisik. Ini akan membuat pengguna tidak mendengar suara peringatan orang/ mobil lain dll, yang kemungkinan besar menyebabkan kecelakaan. Self-awareness menurun karena pengalihan konsentrasi kita dari lingkungan sekitar dan jalan ke suara dari earphones.

Keseimbangan badan pun bisa kacau karena tekanan udaranya mempengaruhi keseimbangan badan ketika kita menggunakan earphone di jalan atau sedang menyetir. Lebih baik kita rajin membersihkan telinga dari ear wax agar tidak infeksi.

<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4

Bahaya Mengorek Telinga

Menggunakan cotton bud atau lidi kapas untuk membersihkan atau menggaruk telinga bagian dalam yang gatal memang nikmat. Tak heran jika banyak orang merasa kecanduan menggunakan korek kuping ini. Tapi, tahukah Anda bahwa aktivitas ini sangat berbaya.

Telinga manusia sebenarnya telah memiliki cairan alami yang dapat menghalau kotoran masuk ke dalam telinga. Cairan yang dalam istilah medis disebut serumen ini bertugas untuk menangkap kotoran sekaligus membersihkannya secara alami.

Kotoran yang tertangkap serumen biasanya akan menggumpal dan inilah biasanya kita buru dengan lidi kapas hingga ke rongga telinga bagian dalam. Tanpa campur tangan lidi kapas, gumpalan kotoran ini bisa keluar dan menguap dengan sendirinya.

Penggunaan lidi kapas justru bisa mendorong gumpalan masuk ke celah sempit di bagian dalam telinga yang seharusnya tak tersentuh kotoran. Kondisi ini berbahaya karena bisa mengakibatkan telinga tersumbat dan mengganggu pendengaran. Bahkan, sangat berpotensi memicu peradangan pada telinga sehingga menimbulkan rasa nyeri.

Membersihkan telinga dengan lidi kapas memang tidak dilarang. Asal, hanya digunakan untuk membersihkan daun telinga hingga muara luar liangnya. Penggunaan lidi kapas untuk membersihkan telinga bagian dalam, tidak saja akan mendorong kotoran ke dalam, namun juga berpotensi mengeringkan serumen sehingga daya pelindung alami telinga hilang.

Bentuk telinga kita dirancang untuk mengantisipasi masuknya kotoran. Liang telinga yang bersudut membuat kotoran, seperti debu ataupun serangga, sulit menembus bagian yang lebih dalam. Tugas menghalau kotoran juga dilakukan kelenjar rambut yang terdapat di bagian depan setelah liang telinga. Di sini juga diproduksi getah telinga yang bernama serumen. Kita lebih mengenalnya sebagai tai telinga atau congek. serumen inilah yang akan menangkap kotoran dan dengan sendirinya membersihkannya.

Banyak yang menganggap bahwa kotoran telinga yang berwarna kuning atau coklat merupakan hasil aktifitas bakteri. Itu merupakan pemahaman yang salah. Di dalam lubang telinga sendiri, mekanisme tubuh sebenarnya mampu membersihkan sendiri lubang telinga yang kotor jika berfungsi dengan baik. Kotoran telinga akan keluar dari lubang telinga dengan sendirinya, dengan dua proses yaitu: setiap kali rahang bergerak untuk berbicara atau mengunyah, dan menguap di udara ketika mencapai luar liang telinga.

Nah, di saat kotoran telinga keluar pada bagian telinga yang terlihat, disitulah bagian yang aman untuk membersihkan kotoran telinga. Pada dasarnya, kehadiran serumen memberikan banyak keuntungan bagi tubuh, dan upaya untuk membersihkan serumen dari lubang telinga akan menimbulkan banyak masalah dan kerusakan pada pendengaran.

Mengorek telinga juga bisa mengakibatkan perbenturan sebab telinga kita bentuknya bersudut. Perbenturan ini akan mengakibatkan pembengkakan atau perdarahan. Pengorekan yang terlalu keras atau dalam juga bisa mengakibatkan trauma, ditambah dinding telinga kita mudah berdarah, yang mengakibatkan rasa nyeri yang hebat.

Mengorek telinga juga bisa mengakibatkan perbenturan sebab telinga kita bentuknya bersudut. Perbenturan ini akan mengakibatkan pembengkakan atau perdarahan. Pengorekan yang terlalu keras atau dalam juga bisa mengakibatkan trauma, ditambah dinding telinga kita mudah berdarah, yang mengakibatkan rasa nyeri yang hebat.